SOPPENG - Pemerintah Kabupaten Soppeng menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung visi-misi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk percepatan perbaikan gizi nasional dan pencegahan stunting.
Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah, bertempat di ruang Pola Bupati Soppeng pada Rabu, 16 Juli 2025.
Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional RI, Gunalan, AP.
Sosialisasi ini menjadi momentum penting bagi Soppeng dalam mempersiapkan implementasi program MBG yang bertujuan memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang layak.
Turut hadir dalam kegiatan Wakil Bupati Soppeng Ir Selle Ks Dalle, para Kepala SKPD Kabupaten Soppeng, Camat se-Kabupaten Soppeng, Kepala Desa/Lurah, serta perwakilan Kepala Sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA sederajat se-Kabupaten Soppeng.
Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional RI atas kehadirannya.
Beliau menekankan bahwa program makan bergizi gratis ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam meringankan beban masyarakat dalam pemenuhan gizi anak-anak.
"Program ini telah terealisasi dan memberikan manfaat bagi lebih dari 3.400 siswa di Soppeng," ujar Bupati Suwardi.
"Pemerintah Kabupaten Soppeng menyambut baik dan mendukung penuh pelaksanaan program ini.
Kami berharap para peserta sosialisasi dapat mengikutinya dengan baik agar lebih memahami apa yang disampaikan oleh Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional RI terkait program MBG ini, terang Bupati Suwardi Haseng.
Dalam arahannya, Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional RI, Gunalan, AP, menjelaskan secara komprehensif mengenai urgensi Program Makan Bergizi Gratis.
Beliau menyoroti arahan Presiden Prabowo Subianto pada 17 Januari 2025, yang menyatakan bahwa program ini merupakan bagian integral dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
Gunalan memberikan contoh nyata dari keberhasilan negara lain, seperti Jepang. "Dua puluh tahun sebelum menerapkan makan bergizi gratis, Jepang belum merasakan dampak signifikan.
Namun, setelah program MBG berjalan, Jepang mengalami banyak perubahan positif, termasuk peningkatan prestasi dan kondisi fisik generasi penerusnya. Dalam 20 tahun, bentuk fisik dan IQ mereka jauh lebih meningkat," jelas Gunalan.
Program MBG juga akan diintegrasikan dengan penguatan Posyandu dan edukasi bagi ibu hamil. "Pentingnya edukasi kepada ibu-ibu dalam menjaga kesehatan saat hamil, sebelum melahirkan, agar mengonsumsi makanan yang bergizi.
Tujuannya agar anak yang lahir sempurna, sehat, dan fisiknya kuat," tambahnya.
Meskipun Sulawesi Selatan dikenal sebagai lumbung pangan dan tidak mengalami kesulitan pangan, Gunalan mengingatkan akan potensi tantangan ke depan. "Kita akan melihat kelangkaan pangan nanti ketika program MBG ini berjalan karena kebutuhan bahan pangan akan meningkat," prediksinya.
Oleh karena itu, ia berharap Bupati Soppeng dapat menciptakan program pendukung MBG di tahun-tahun mendatang, khususnya dalam mengelola alokasi anggaran Rp270 miliar yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk meningkatkan produksi pangan di daerah.
Gunalan juga memaparkan peluang besar dalam pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan.
"Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan dapat ditingkatkan demi pemenuhan bahan pokok MBG yang tentunya akan dibeli. Kebutuhan pangan harian Dapur SPPG (Sentra Produksi Pangan Gizi) akan membutuhkan pasokan yang stabil," ujarnya.
Tak hanya itu, program MBG juga akan menciptakan lapangan kerja baru. "Dapur SPPG membutuhkan tenaga kerja minimal 47 orang ibu-ibu dengan usia 30-45 tahun, membuka kesempatan kerja bagi masyarakat setempat," ungkap Gunalan, menegaskan dampak positif program ini terhadap perekonomian lokal.
Dampak positif MBG juga terlihat pada motivasi belajar siswa. "Kami yakin 1000 persen banyak anak sekolah yang dulu malas, sekarang sudah rajin ke sekolah karena mereka mendapatkan asupan MBG, membuat mereka semangat," kata Gunalan optimis.
Ia juga menekankan pentingnya pemantauan gizi yang tepat dan berkelanjutan. "Minimnya pemantauan gizi yang tepat, stunting harus diperhatikan, sehingga program di Posyandu berjalan sesuai harapan," tandasnya
Kegiatan ini semakin lengkap dengan sesi tanya jawab, wadah strategis untuk merumuskan keberhasilan MBG di Kabupaten Soppeng.
Selanjutnya, Bupati Soppeng Haji Suwardi Haseng dan Wakil Bupati Soppeng Ir Selle Ks Dalle bersama Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional RI, Gunalan, AP. bersama tim, melakukan kunjungan ke lokasi MBG di jalan Samudra dilanjutkan ke Kecamatan Marioriwawo. (***)